SUBURJAGAT.COM Indramayu – Mungkin masyarakat banyak bertanya siapa nantinya yang bakal mengisi kursi wakil bupati Indramayu, hal ini masih dipertanyakan di berbagai kalangan. Namun ada dua kandidat yang tampaknya kuat bakal menggantikan posisi Lucky Hakim tersebut.
Kandidat sebagai wakil bupati Indramayu harus muncul manakala pengunduran diri Lucky Hakim sudah direstui oleh menteri dalam negeri.
Pasalnya menurut ketua DPC PDI perjuangan kabupaten Indramayu, Sirojudin, saat ini banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Bupati Nina Agustina. Menurutnya hal ini berat jika dilakukan seorang diri.
” Kalau tidak ada pendamping, berat bagi ibu Bupati. Undang-undang itu sengaja membuat format bupati dan wakil bupati agar keduanya bekerja sama, berpandangan sama dan sejalan,” ungkap Sirojudin, pada Kamis (9/3/2023)
Berbagai spekulasi pun munculkan dua nama, yang pertama adalah sosok yang sering menemani Bupati Indramayu, Nina Agustina, yakni direktur utama perumdam Tirta Darma Ayu, Dr. Ir. Ady Setiawan S.H.,M.H.,M.M,.M.T
Dalam sebuah kesempatan, Bupati Nina bahkan mengakui Chemistry nya jangan Dirut perumdam tersebut sudah terbangun cukup baik. Sehingga orang nomor satu tersebut mengakui hal ini bakal membantu dalam membangun daerah kabupaten Indramayu.
Namun ketika ditanya soal dirinya cocok menggantikan Lucky Hakim, ady Setiawan justru menganggapnya sebagai sebuah motivasi saja.
“‘saya tidak mau berandai-andai, yang saya lakukan sekarang adalah bekerja dengan baik untuk masyarakat. Jadi posisi apapun saya bekerja, tujuannya melayani masyarakat, ” ujar Ady.
Lucky Hakim sendiri sebagaimana diketahui, di usung oleh partai Gerindra dan partai Nasdem. Namun hingga kini keduanya belum mengusulkan nama secara resmi.
Namun kasak kusuk berita yang beredar, calon kuat selanjutnya datang dari Gerindra. Dan sosok tersebut merupakan ketua DPC Gerindra kabupaten Indramayu, yang juga anggota DPRD provinsi Jawa barat, H Kasan Basari.
Meski disebut-sebut sebagai calon kuat, Kasan Basari sendiri menyatakan soal pergantian itu merupakan kewenangan DPP partai Gerindra. Iya mengakui tunduk kepada putusan tertinggi partainya.
(Widy)