SUBURJAGAT.COM | Indramayu

Puluhan nelayan Indramayu marah dan mengamuk saat hendak mengisi BBM jenis solar bersubsidi, di SPBUN Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Rata – rata mereka merupakan nelayan kecil (jaring arad) yang pagi berangkat sore pulang untuk mèmbawa hasil  tangkapan ikan, tatkala kebijakan baru diberlakukan tanpa diadakan sosialisasi terlebih dulu kepada para nelayan sehingga memicu kemarahan karena kesulitan mendapatkan solar bersubsidi. Emosi kemarahannya itu hingga membanting dan melempar jeriken kosong ke aspal hingga berulang kali.

Para nelayan itu sudah mengantre sejak subuh di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan atau SPBUN KPL Mina Sumitra dengan harapan mendapatkan solar.

Namun, hingga siang hari mereka tak kunjung dapat BBM karena adanya aturan baru. Dalam aturan itu, nelayan yang hendak mengisi BBM harus melalui aplikasi, nelayan harus punya nomor hp, email terverifikasi, harus ada foto diri dan foto selfie on the spot pemilik kapal.

“Tadi gak dikasih. Padahal saya bukan mau ngambil, tapi mau beli,” ujar salah seorang nelayan Warkija (50) kepada awak media.

Warkija mengatakan juga mengatakan “Aturan baru itu membuat nelayan kecil seperti saya jadi ribet karena nelayan seperti kita itu rata – rata orang bodoh kalau pintar tidak jadi nelayan malah dibebani kebijakan kaya gini” ungkapnya, Rabo (18/10/2023).

Dalam kesempatan yang sama Tasuka selaku pelaksana SPBUN Karangsong menyampaikan “Kita disini mengikuti kebijakan yang berlaku dan tegak lurus kami tidak bisa berbuat apa apa tentang hal ini, sedangkan kebijakan seperti ini belum disosialisasikan kepada mereka agar tau dan mengerti” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *