Kunjungan Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono ke SMA Negeri 1 Bongas: Pastikan Kualitas dan Efisiensi Proyek

0

 

Suburjagat.com | Indramayu

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono, ST., melakukan kunjungan kerja lapangan ke SMA Negeri 1 Bongas, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat (24/10/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung progres proyek rehabilitasi gedung sekolah yang sedang berlangsung.

 

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, melalui Kasubbag Tata Usaha, Irman Khaeruman, S.H.I., M.M., mendampingi Ono Surono dalam kunjungan ini. Mereka berdiskusi mengenai progres proyek dan beberapa kendala yang dihadapi selama proses pelaksanaan.

 

Ono Surono menekankan pentingnya memastikan bahwa proses lelang proyek berjalan dengan baik dan ada kompetisi yang sehat di antara kontraktor. “Dengan lelang yang efisien, kita bisa melakukan penghematan dan memastikan kualitas pekerjaan yang baik,” katanya.

 

Selain itu, Ono Surono juga menyoroti pentingnya pengawasan kualitas pekerjaan. “Banyak kontraktor yang bagus dan jelek, maka kita perlu memotret kinerja mereka. Kalau yang jelek, kita blacklist saja. Jangan dapat proyek lagi ke depan,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan ini, Ono Surono juga membahas tentang pentingnya keselamatan kerja dan upah yang sesuai untuk pekerja. “Terkait dengan safety, sebenarnya sudah disiapkan safety-nya, tapi kadang-kadang tukang tidak menggunakan. Dan terkait dengan upah, upah yang diberitakan oleh teman-teman media itu upah yang terendah,” katanya.

 

Pelaksana proyek rehabilitasi gedung sekolah SMA Negeri 1 Bongas, CV Archandra Karya, yang diwakili oleh Ujang Syarif, menjelaskan bahwa mereka telah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana anggaran biaya dan gambar yang telah disepakati. “Ada beberapa dari teman-teman media yang berasumsi bahwa pekerjaan ini tidak sesuai dengan spek, tapi sejauh ini kami sudah melaksanakan sesuai dengan rencana,” katanya.

 

Ujang Syarif juga menambahkan bahwa mereka telah melaksanakan briefing keselamatan kerja setiap hari dan menyediakan perlengkapan keselamatan, namun masih perlu pengawasan lebih lanjut untuk memastikan pekerja menggunakan APD dengan benar.

 

kemudian, masih di tempat yang sama, Ono Surono menambahkan. “Ada beberapa catatan, tadi diusulkan oleh Pak Agus (Agus Kisbat Kepsek SMAN 1 Bongas_red)), terjadi perubahan gambar, ada lorong yang lebarnya hanya 80 cm, kemungkinan akan menggangu, sehingga harus dibongkar. Ada beberapa penempatan stop kontak yang harus juga disediakan dengan kebutuhan. Sehingga ada adendum, ada tambah kurang lebihnya, mudah-mudahan tidak mengganggu waktu, tetap 90 hari selesai. Tapi catatan saya ke depan, Pak Irman ini dari Dinas, konsultan perencanaan itu untuk membangun apapun bangunannya, usernya harus dilibatkan, penggunanya harus dilibatkan. Artinya kalau sekolah berarti kepala sekolah, guru, komite itu harus dilibatkan.”

 

“Dan yang kedua terkait dengan informasi yang tuntas ya. Pak Agus, kepala sekolah menyampaikan di awal tadi hanya mendapatkan gambar saja tanpa RAB. Sehingga ke depan gambar dan RAB pun harus jadi pegangan bagi kepala sekolah dan guru. Untuk apa? Untuk berfungsi ganda sebagai user dan sebagai pengawasan. Sehingga akan ada deteksi dini, manakala kontraktor itu mengerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi.” Pungkas Ono Surono. (Red/ S. Tarigan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *