SUBURJAGAT.COM | Indramayu
Setiap daerah pasti memiliki ciri khas masing-masing pada saat lebaran. Tentunya, kenangan berlebaran di desa berbeda dengan di metropolitan. Pulang kampung alias mudik selalu santer terdengar ketika Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Sabtu (13/04/2024).
Bukan hanya sekadar ingin berkumpul dengan keluarga. Tetapi, perbedaan budaya di desa dan kota sangatlah berbeda. Apabila di kota, seseorang akan melakukan open house dengan mengundang sanak keluarga maupun kerabat terdekat. Sementara di desa, biasanya masyarakat akan bersilaturahmi dari satu rumah ke rumah lainnya.
Lain halnya dengan tradisi Pemuda gang buntu, Desa Keduwungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, momen lebaran menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakatnya dengan membuat sejumlah acara yang ditutup dengan ditunggunya ratusan petasan untuk dinyalakan dan dirayakan oleh panitia acara.
Menurut sejumlah warga, terdapat 130 renteng petasan dengan panjang yang cukup variatif. Lebih unik dan cukup mengejutkan bagi para warga dan pengguna jalan, panitia menyalakan petasan dengan membawanya di tangan tanpa alat bantuan.
“Acara ini sudah lama berjalan, petasan dinyalakan dengan tangan dan di putar-putar agar lebih menarik. Tentunya dilakukan oleh seorang profesional. Jangan pernah dicoba tanpa didampingi orang tua”, ujar Idrys, pemuda asal setempat, Jumat (13/04/2023) kepada media ini.
Selain menunggu petasan dinyalakan, warga setempat dan pengguna jalan juga dapat menikmati lomba panjat pinang yang telah disediakan. Panitia menyediakan lomba panjat pinang untuk beragam usia, untuk anak-anak, remaja dan dewasa.
Kemudian, pihak panitia dibantu sejumlah pemuda melakukan kegiatan positif lainnya. Yaitu dengan menyantuni anak yatim dan piatu serta kaum dhuafa yang ada di lingkungan sekitar Desa.
“Alhamdulillah, sudah 7 tahun berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan. Sebelum acara puncak dimulai kita mulai menyantuni anak yatim piatu dan dhuafa”, kata Rudi, selaku panitia acara.
Terlihat acara di tutup dengan menaburkan sejumlah uang koin kepada warga yang sedang menonton di lokasi acara menandakan acara telah rampung dilakukan. (Sofi)