SUBURJAGAT.COM | Indramayu
Unjungan merupakan tradisi Sakral masyarakat Indramayu sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, adat istiadat ini hingga saat ini masih terus terpelihara.
Tradisi Unjungan yang digelar setiap tahun ini merupakan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus dalam rangka doa bersama untuk arwah leluhur dan kerabat yang telah meninggal dunia serta demi keselamatan seluruh warga Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten, Indramayu, Jawa Barat. Minggu ( 2/07/2023 ).
Kegiatan unjungan diatas dihadiri oleh Kuwu desa Pabean Ilir, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dispara, dan musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pasekan, Polsek Pasekan, Koramil Sindang, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan lembaga sektor lainnya.
Inti dari egiatan tahunan ini adalah bersedekah sebagai cermin diri agar selalu bersyukur atas hasil bumi yang berlimpah. Pada tradisi Unjungan itu, setiap warga desa membawa tumpeng dan berbagai macam makanan lainnya.
Unjungan dari arti kata mengunjungi itu digelar setiap tahunnya. Dalam acara adat tradisi tersebut juga diisi dengan berbagai macam kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat setempat, umumnya tradisi unjungan ini dilaksanakan ditempat keramat atau kebuyutan atau makam sesepuh desa atau pendiri desa pada masa lampau.
Ketua Panitia ujungan Embah Buyut Syekh Buyut Datuk Khafi, Darwan mengatakan, acara ini selain mengenang dan memberikan penghormatan kepada leluhur kita, yaitu Buyut, juga warga berziarah ke makam orang tua atau keluarganya yang sudah meninggal dunia. Rangkaian acara pelaksanaan upacara adat Unjungan Embah Buyut Syekh Datuk Khafi selain diisi acara tahlilan dan doa bersama juga dimeriahkan berbagai macam karnaval dan hiburan, seperti hiburan kesenian Wayang Kulit Langen Kusuma Putra Celeng Lohbener dan Sandiwara Indra Putra Cangkingan Indramayu.
Dikatakan Darwan, tradisi unjungan adalah tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warga setempat. Adapun, intisari dari tradisi unjungan adalah ziarah dan berdoa kepada para leluhur yang sudah tiada. Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, tutur Darwan.
“Biasanya kegiatan unjungan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Anggarannya juga dari patungan masyarakat”, kata Darwan.
Darwan menambahkan, dalam pelaksanaannya seluruh masyarakat berkumpul di Pesarean Embah Buyut Syekh Datuk khafi atau kebuyutan di desa setempat, lalu melaksanakan doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Habis berdoa masyarakat makan bersama. Untuk konsumsi nasi dan lauk pauk yang dikumpulkan dari hari-hari sebelumnya lalu dijadikan tumpengan. Stelah itu, dilanjut dengan hiburan kesenian budaya pagelaran Wayang kulit Langen Kusuma Putra dari Celeng Lohbener Sandiwara Indra Putra dari Cangkingan Indramayu ,” tuturnya.
Tradisi Unjungan selalu dinanti masyarakat setiap tahunnya. Kegiatan ini juga membuktikan bahwa kekompakan serta gotong royong antar warga selalu terjaga. Darwan berharap adat unjungan ini terus dikembangkan sehingga kekompakan warga terus terjalin, pungkasnya. (Karmono)