Muhammad Ja’far Hasibuan, juga menyampaikan kepada awak media, berterimakasih Kepada Jajaran Mabes Polri khususnya kepada bapak Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang tak dapat beliau lupakan selamanya di kenang seumur hidup dan yang tiada hentinya, telah suport dan memberikan bantuan serta perhatian besar kepada saya. seorang Muhammad Ja’far Hasibuan, ” yang pernah mengalami musibah kemalingan alat alat penelitian ratusan juta, ditempat praktek pengobatan sebelumnya yang beralamat di Jl.Busataman Tembung Pasar 10 Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang beberapa waktu lalu, sebelum pindah ke Jl.Seksama Ujung Kec.Medan Denai Kota Medan dan saat ini sudah berada sekarang Simpang 4 Jl.Sari/Jl.Kebun Kopi depan pajak bengkok ungkapnya lagi.
Saya ucapkan banyak terimakasih, khususnya kepada bapak Kapolri atas bantuan berharga, dari yang saya sebut dengan panggilan ayah Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mana saya rasakan sangat luar biasa bermanfaat dan sangat berguna, sampai hingga detik ini dan kapan pun, saya beserta keluarga, tidak akan lupakan atas segala perhatian dan kebaikannya kepada saya.
Atas bantuan rumah tinggal yang diberikan ini, sangat luar biasa, dan saya tidak menyangka kebaikan ayah Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang mau perhatian dan membantu saya beserta keluarga.” Semoga segala amal kebaikannya diberikan pahala kebaikan serta kelancaran rezeki yang selalu mengalir tuturnya Ja’far terharu.
Dengan pemberian, bantuan sebuah rumah, yang saya pergunakan untuk klinik center pengobatan tradisional herbal ini, dan sekaligus juga untuk tempat tinggal saya dan keluarga, saya mendoakan, semoga akan terus mengalir pahala kebaikannya ujar ilmuwan 29 tahun ini sudah banyak mendapat penghargaan dunia.
Ilmuwan tokoh dunia, penemu biofar SS ini, yang juga pernah mengenyam hidup merantau jauh dari sanak family di tanah kelahirannya yaitu di medan yang mana, dari sejak sekolah dasar (SD). Hingga sampai beliau duduk dibangku kuliah dan menamatkan kuliahnya yaitu diperoleh secara mandiri, dengan biaya dari hasil sendiri. Ungkapnya.
Muhammad Ja’far Hasibuan, adalah Ilmuwan di segeni di belahan dunia kelahiran Padang Lawas Utara (Paluta) beliau anak kedua, dari sepuluh bersaudara yang mana, selama hidup di perantauan, dia banyak mengingat kisah pilu perjuangan nya, saat tidak enak yang pernah dialami nya pada masa lalu itu bahkan beliau juga pernah tinggal dan hidup dibawah kolong jembatan, dan tidur di emperan di sebuah pasar dengan hidup merantau jauh dari keluarga di kampung halaman nya. Kisah dan kenangan itu dia tidak lupakan, namun tetap berusaha serta bertekad kuat, untuk tetap berusaha dan berjuang, serta terus bersaing, hingga bisa tampil di belahan dunia, kini terbayarkan diberikan atas uluran tangan ayah Kapolri ini, sangat berarti dan berharga dan saya siap untuk melayani dengan ikhlas, pengobatan bagi masyarakat yang kurang mampu, dilayani secara gratis.” pungkas pemuda sepuluh bersaudara ini imbuhnya lagi.
Muhamad Ja’far Hasibuan, adalah seorang ilmuwan muda, penemu biofar SS, seorang ilmuwan muda, peraih medali emas berkelas Dunia.
Pada moment rencana kehadiran Bapak Presiden Jokowidodo beserta Kabinet Indonesia Maju di acara rasa syukur dan bangga dimana anak Bangsa berprestasi dunia bisa berkontribusi besar pada dunia international dan dapat dirasakakan manfaatnya.
Sebab membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Kenapa membangun jiwa bangsa yang merdeka itu penting? Membangun jalan, irigasi, pelabuhan, bandara, atau pembangkit energi juga penting. Namun seperti kata Bung Karno, membangun suatu negara, tak hanya sekadar pembangunan fisik yang sifatnya material, namun sesungguhnya membangun jiwa bangsa. Ya, dengan kata lain, modal utama membangun suatu negara, adalah membangun jiwa bangsa.
Inilah ide dasar dari digaungkannya kembali gerakan revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo. Jiwa bangsa yang terpenting adalah jiwa merdeka, jiwa kebebasan untuk meraih kemajuan. Jiwa merdeka disebut Presiden Jokowi sebagai positivisme tukasnya.
Di akhir kata ilmuwan mengapresiasi setinggi-tingginya dukungan besar Bapak Kapolri Listyo Sigit ini semua berkat bapak Kapolri dapat di rasakan manfaatnya tutupnya. (Kes)