Gelar konferensi pers di kantor graha pers Indramayu, istri dari seorang PNS aktif, jadi korban dugaan KDRT yang dilakukan oleh suaminya sendiri, sekarang suaminya masih menjabat sebagai sekmat ( sekertaris kecamatan) diwilayah Kabupaten Indramayu dan hari ini resmi dilaporkan ke Polres Indramayu, jumat 05/05/2023.
Menurut pengakuan korban KDRT ( E) kepada awak media, menjelaskan peristiwa berawal ketika korban (E) secara tidak sengaja bertemu dengan kerabatnya (J) karena ada sesuatu yang perlu disampaikan kepada beliau (J). dan J ini juga kerabat keluarganya, lalu E menghampiri J, dan langsung ngobrol bareng, di pinggir jalan dan pada saat itu situasi pertemuan E dan J banyak orang (Didalam keramean) namun tiba-tiba, N (Oknum Pejabat) datang dan langsung memvideokan dari arah belakang.
“Setelah itu saya masuk mobil untuk pergi meninggalkan N, tapi pelaku ini langsung menggedor gedor mobil saya dan saya tidak keluar karena takut, dengan emosinya atau amarahnya dia (N) sebagai pelaku, kemudian N menggembosi ban mobil saya, otomatis mobil saya tidak bisa di jalankan, lalu dengan sangat terpaksa saya ikut ajakan pelaku untuk menaiki mobilnya,” jelasnya.
Lanjutnya, dalam perjalanan bersama N di dalam mobil, N terus mencecar pertanyaan terkait dengan J, ada hubungan apa? dan N emosinya semakin meningkat lalu main kasar dengan mengunakan tangan di dalam mobil sambil menjalankan kendaraan.
“Ko kamu main kasar lagi, dulu kamu main kasar sekarang di ulangi lagi dan N jawab kamu ini pantas di perlakukan seperti ini, karena kamu ini pelacur wanita murahan dan kamu ini wanita yang bisa di beli dengan harga 200 ribu dan sambil mencaci-maki saya di sepanjang jalan, sambil memukul, menjambak rambut saya dan main kasar, sehingga tubuh saya banyak lebam biru termasuk disekitar mata ini terlihat jelas masih biru,” terangnya.
Perlakuan kasar (N) terhadap saya di dalam mobil dia, saya tidak bisa melawan, kemudian saya ambil Hp dia, lalu saya buang ke jalan pas di atas jembatan saya kira Hp masuk ke sungai tetapi tidak, Hp jatuh di tepian jembatan, itu ungkapan rasa kesal saya terhadap N tapi dengan rasa takut kepada N, saya turun dari mobil untuk ambil lagi Hp yang tadi saya buang dan akhirnya saya naik mobil kembali.
“Saya berani melaporkan N di Polres Indramayu, karena kejadian seperti ini bukan yang pertama melainkan sudah tiga kali, memperlakukan saya dengan kasar, berani main tangan dan tindakan N juga pernah saya laporkan di inspektorat Indramayu, sekarang kasus dugaan KDRT ini saya laporkan pada Polres hari Rabu kemarin tanggal 03/08. (Red)